Sangat besar bahayanya membebaskan seseorang yang terkena arus listrik. si penyelamat akan menjadi korban kedua terkena aliran listrik. Jikalau mungkin, matikanlah arus itu. Kalau tidak, buatlah isolasi pada dirimu. Berdirilah di atas papan kering atau bahan lain. Lapisilah tangan anda dengan surat kabar kering, kain wool yang tebal atau lembaran karet. Seretlah korban itu jauh dari kabel tersebut. 2. Suruhlah seorang memanggil dokter atau ambulans. 3. Jikalau korban itu tidak bernafas, mulailah pernafasan buatan dan teruskan selama dia belum bernafas. Lakukanlah itu sementara dalam perjalanan ke rumah sakit, bahkan sampai dokter menyatakan dia sudah meninggal. (Lihat pernafasan Buatan). 4. Apabila jantungnya tidak berdenyut, pijitlah dadanya. (Lihat Merangsang Jantung). 5. Sekalipun si pasien sudah bernafas, jagalah agar dia tetap berbaring dengan tenang selama paling sedikit satu jam atau sampai tiba dokter. Selimuti tubuhnya supaya tetap hangat. Kadang-kadang ada orang yang terlalu gembira setelah sadar, sehingga dia berjalan-jalan, dan ini akan mengancam nyawanya. B. Shock Karena Terganggu Peredaran Darah. Dalam keadaan shock yang klasik, kulit si korban dingin dan lembab, denyut jantungnya cepat dan lemah, nafasnya pendek, wajahnya pucat, lemah, gelisah, kacau pemikiran atau tidak sadar. Jikalau tidak ditangani, shock itu semakin parah dan pasien mungkin akan menemui ajalnya Penyebab shock seperti ini ialah peredaran darah yang tidak lancar. Keadaan shock yang timbul karena darah yang kurang lancar adalah sebagai berikut: 1. Karena Luka Bakar. Luka bakar yang hebat biasanya dikaitkan dengan shock, karena volume darah berkurang karena kehilangan plasma dari bagian yang terbakar. Juga reaksi tubuh terhadap kerusakan jaringan yang terbakar dapat menurunkan tekanan darah yang membuat sang korban gampang terserang shock. 2. Karena Kegagalan Jantung. Apabila oleh karena satu dan dua hal jantung tidak dapat memompakan volume darah yang cukup untuk kebutuhan tubuh, timbullah shock. Ini mungkin terjadi karena serangan jantung, jantung yang tidak berfungsi, atau karena penyumbatan pada pembuluh darah. 3. Karena Pendarahan. Dalam luka berat, banyak darah yang hilang karena pendarahan sehingga alat-alat tubuh tidak dapat mempertahankan tekanan darah yang normal. Oleh karena pengurangan darah, sel-sel tubuh sudah kekurangan zat asam sehingga korban mengalami shock. Ini terjadi juga kalau korban mengalami pendarahan di dalam. Dalam hal ini gejala akan timbul sama seperti pada pendarahan di luar. Gejala ini harus menarik perhatian kepada pendarahan di dalam. Diperlukan pengobatan yang segera dalam shock seperti ini karena akibatnya tidak terduga. 4. Karena Infeksi. Dalam infeksi yang parah terjadilah peracunan darah. Racun yang dihasilkan kuman ini mengganggu pengendalian kaliber pembuluh darah, yang membuatnya elastis. Dengan begitu peredaran darah jadi seret dan tekanannya menurun, dan jaringan-jaringan kurang mendapat aliran darah sehingga terjadi shock. Begitulah keadaannya dalam banyak kasus keracunan. 5. Karena Luka. Dalam luka parah seperti pada kecelakaan kendaraan atau pertempuran, sering terjadi shock karena kehilangan banyak darah. Dalam beberapa jenis luka ini, keadaan shock lebih mengkhawatirkan daripada sewaktu kehilangan hanya sedikit darah. 6. Karena Guncangan Jiwa. Shock emosional yang hebat seperti berita kematian, ketakutan, rasa nyeri yang hebat, pemandangan yang mengerikan, semuanya dapat membuat seseorang begitu tegang sehingga saraf tak dapat mengendalikan pembuluh-pembuluh darah yang lebih halus sehingga mengakibatkan shock Add Comment |